Pengertian Pelayanan (Jasa)

1.      Pengertian Pelayanan (Jasa)
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi kendaraan bermotor, salon kecantikan, kursur keterampilan, pusat kebugaran, restoran, hotel, rumah sakit, universitas dan lain-lain. Fandy Tjiptono (2011:17)
Menurut Gronroos yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2011:17) jasa adalah porses yang terdiri dari atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya Inamun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan/atau sumber daya fisik atau barang dan/atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.
Menurut Philip Kotler (2013:17). Jasa adalah hasil dari suatu usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau objek, jasa meliputi suatu perbuatan, suatu kinerja atau upaya yang tidak dapat diperoses secara fisik.
Menurut William J. Stanton yang dikutip oleh Prof. DR. H. Buchari Alma (2014:243) services are those separately identifiable, essentially intangible avtivities want-satisfaction, and that are not necessarily tied to the sale of a product or another service. To produce a service may or may not required the use of tangible goods. However, when such use is required, there is no transfer of the title (permanent ownership) to these tangible goods.
Artinya : jasa adalah Sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.
Berkaitan dengan pelayanan ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu melayani dan pelayanan. Menurut Sampara dan Sutopo (2013:3) yang dikutip dari kamus Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
a.    Melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang.
b.    Pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain.
Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu usaha membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain.
Penerapan konsep Customer Service ini dipelopori oleh bidang bisnis departement store dan barang-barang elektronik. Penerapan konsep ini mengutamakan kepentingan pelanggan yaitu melayani masyarakat pada umumnya seperti hotel, telekomunikasi, rumah sakit, kereta api, dan jasa lainnya.
Dalam mengevaluasi konsumen terhadap produk, jasa ataupun perusahaan tertentu konsumen umumnya mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan terhadap suatu produk manufaktur menurut Gravin dalam buku Fandy Tjiptono (2008:28) adalah sebagai berikut :
a.         Kinerja (perfoormance) karakteristik operasi pokok dari produk ini (care product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
b.         Ciri atau keistimewaaan tambahan (features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap misalnya : kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, Sound System, door lock system, power steering, dan sebagainya
c.         Kendala (reability) yaitu kemungkinan kecil mengalami kerusakan atau kegagalan pakai, misal : mobil tidak mengadat/macet/rewel/rusak.
d.        Kesesuaian dengan spesifikasi desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
e.         Daya Tahan (Durability)
f.           Serviceability
g.         Esthetic
h.         Perceived quality
Sementara itu dalam mengevaluasi jasa yang bersifat intangible konsumen umumnya menggunakan beberapa atribut atau faktor sebagai berikut :
a.         Tangibles (Bukti langsung)
Berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penanpilan karyawan.
b.         Reability  (Kehandalan)
Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
c.         Responsibility (Daya Tanggap)
Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
d.         Assurance(Jaminan)
Yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setia pertanyaan atau masalah pelanggan.
e.         Empathy(Empati)
Berarti perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu perusahaan tertentu yang digunakan bisa berupa kombinasi dari faktor penentu kepuasan terhadap produk  dan jasa. Umumnya sering digunakan konsumen adalah aspek pelayanan dan kualitas barang atau jasa yang dibeli.
Menurut Kotler yang dikutip oleh Prof. DR. H. Buchari Alma (2014:284) mengungkapkan ada lima faktor dominan atau penentu kualitas jasa disingkat dengan TERRA yaitu :
1.      Tangible (berwujud), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan dan berbagai materi komunikasi yang baik, menarik, terawat lancar dsb.
2.      Emphaty yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada langganan. Misalnya jika karyawan harus coba menempatkan diri sebagai pelanggan. Jika pelanggan mengeluh maka harus dicari solusi segera, agar selalu terjaga hubungan harmonis, dengan menunjukan rasa peduli yang tulus.
3.      Responsiveness (cepat tanggap) yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan/complaint dari konsumen.
4.      Reliability (Keandalan) yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya dan akurat, dan konsisten.

5.      Assurance (Kepastian), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen.

SEJARAH DAN KELEBIHAN VISUAL STUDIO

  SEJARAH VISUAL STUDIO. NET Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite) yang dapat digunakan untuk melakukan...

Popular Posts